Pages

Senin, 03 November 2014

Bahasa sebagai alat kontrol sosial.

Kontrol sosial dapat dikatakan sebagai semua cara atau sarana yang digunakan untuk mengendalikan tingkah laku warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah yang berlaku.

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.

 

Sabtu, 01 November 2014

Minggu, 22 Juni 2014

Alat Inovatif Pembunuh Sel Kanker



Ditemukannya alat pembunuh kanker oleh Prof Dr Warsito Purwo Taruno membuat geger dunia medis, tidak hanya di Indonesia bahkan sampai mancanegara. CTECH Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology, Ruko Perumahan Modernland, Tanggerang, Banten, pun kini setiap hari kerja, yakni Senin-Jumat didatangi puluhan pasien kanker yang ingin menyembuhkan diri dari gerogotan penyakit mematikan ini.

Adalah Prof Dr Warsito Purwo Taruno, penemu alat berbasis medan listrik pembunuh kanker ini. Alat ini menggunakan tenaga listrik sekitar 3 volt. 

Warsito bersama puluhan stafnya mengumpulkan data mengenai efek dari ciptaannya terhadap penderita kanker. Kini ia tengah mengumpulkan syarat-syarat, agar alat tersebut mendapatkan clearance dari Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, sehingga penggunaan alat tersebut bisa disejajarkan dengan kemoterapi ataupun radiasi di rumah sakit.

Walaupun belum mendapatkan clearance, Warsito mengaku sudah menjalin kerja sama dengan jaringan rumah sakit di India. Selain tu sejumlah pengusaha dari dalam maupun luar negeri juga sudah mengajukan tawaran untuk mengembangkan alat tersebut, namun belum satu pun yang tawarannya ia terima.

Warsito mengklaim alat bertenaga listrik untuk terapi kanker ciptaannya merupakan satu-satunya alat pembunuh seluruh sel-sel kanker pada tubuh manusia. Daya sembuh alat ini jauh lebih efektif dari kemoterapi dan radiasi yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Ia mengatakan alat yang ia ciptakan memberikan efek samping, yakni sel kanker yang mati di tubuh pengguna alat ciptaannya, akan dikeluarkan melalui sejumlah pembuangan, misalnya fases, urine, keringat, ketombe, kotoran telinga hingga air liur.

Pengguna yang ingin menggunakan alat ini  harus membawa rekam medis dari rumah sakit, tentang kondisi kanker yang diderita. Rekam medis tersebut bisa berupa hasil Computerized Tomography (CT scan), pemanfaatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk melakukan pencitraan diagnosis penyakit pasien, maupun ultrasonography (USG).

Menurut Warsito, data-data tersebut akan diinterpretasikan sejumlah staf di bagian fisika medis, untuk memutuskan jenis alat apa yang cocok digunakan sang penderita kanker. Ctech Labs Edwar Technology, menyediakan sekitar 50 buah alat pembunuh kanker. Ada alat menyerupai celana pendek untuk menyembuhkan kanker rahim, penutup dada untuk kanker payudara, helm untuk kanker otak, selimut untuk kanker darah, hingga masker untuk kanker mulut. 



Alat yang di produksi tersedia dalam berbagai ukuran, yang disesuaikan dengan ukuran tubuh Asia. Namun tetap saja, pengukuran harus dilakukan pada setiap orang, mengukur tubuh spesifik calon pengguna, untuk disesuaikan dengan alat. Jika tidak ada penyesuaian, maka pada hari itu juga ia bisa mengakses alat ciptaan Warsito tersebut. Setelahnya, sang penderita kanker akan diberi pengarahan mengenai berapa lama alat tersebut harus dikenakan.

Alat-alat seharga kira-kira Rp 4 juta itu, akan dipinjamkan selama enam bulan. Menurut Warsito angka tersebut sudah cukup murah, mengingat tarif pengobatan dengan kemoterapi maupun radiasi satu paketnya bisa mencapai ratusan juga. Bagi yang kurang mampu maka akan mendapat keringanan yaitu diberi diskon sampai 70% jika mereka mambawa SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). 

Selama pemakaian alat itu, pasien dilarang untuk mengkonsumsi makanan dengan kadar hormon tinggi, termasuk kerang, udang, cumi-cumi. Pasien juga diminta untuk rutin memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit, lalu melaporkannya ke pihak "Edwar Technology" untuk dipantau perkembangannya, dan melakukan penyesuaian alat bila perlu.

Umumnya setelah enam bulan bisa terlihat hasilnya, walaupun banyak juga yang sebelum enam bulan sudah dinyatakan sembuh total.  Rekor penyembuhan tercepat dialami seorang perempuan berumur sekitar 35 tahun, penyandang penyakit kanker payudara stadium tinggi. Setelah tiga minggu menggunakan alat ciptaanya, perempuan tersebut dinyatakan bebas dari kanker.

sumber : http://www.tribunnews.com/kesehatan/2012/11/20/alat-pembunuh-kanker-diminati-pasien-dari-luar-negeri

Minggu, 25 Mei 2014

Macam - Macam Rok



Bagi para wanita, mungkin pakaian yang satu ini sudah tidak asing lagi. Yaps! Rok merupakan bagian pakaian bawah yang gemar dipakai wanita untuk menambah kesan feminin. Bahkan sampai saat ini fashion rok masih terus aja berkembang nih girls. Biasanya rok dipakai sebagai pasangan blus. Desain rok cukup bervariasi baik dilihat dari ukuran panjang rok maupun dari siluet rok. Nah, kali ini saya akan membahas macam macam rok berdasarkan bentuknya. Langsung aja yukk....

Berdasarkan siluet/bentuk rok, desain rok dapat dibedakan atas :

1.      Rok Suai atau lurus, yaitu rok yang mempunyai model sederhana hanya terdapat garis kupnat saja (bila diperlukan) tanpa ada lipit, kerut dll.




2.      Rok span dan semi span, rok span merupakan rok yang bagian sisi bawahnya dimasukkan 2 sampai 5 cm ke dalam sehingga terlihat kecil ke bawah, sedangkan rok semi span merupakan rok yang bagian sisinya lurus ke bawah atau bagian bawah sama besarnya dengan bagian panggul.





  
3.       Rok pias, nama dari rok pias tergantung jumlah pias atau potongan yang dibuat, misalnya  rok pias 3, rok pias 4, rok pias 6 dan seterusnya.





4.       Rok kerut yaitu rok yang dibuat dengan model ada kerutan mulai dari batas pinggang atau panggul sehingga bagian bawah lebar.





5.       Rok kembang atau rok klok, yaitu rok yang bagian bawahnya lebar. Rok ini dikenal dengan rok kembang, rok lingkaran dan rok ½ lingkaran.




 
6.      Rok lipit, rok lipit ada 3 yaitu rok lipit pipih, rok lipit hadap dan rok lipit sungkup. Rok lipit pipih yaitu rok yang lipitannya dibuat searah seperti rok sekolah murid SD. Rok lipit hadap yaitu rok yang lipitnya dibuat berhadapan, baik pada bagian tengah muka, tengah belakang atau diatur beberapa lipitan pada sekeliling rok. Sedangkan rok lipit sungkup yaitu rok yang lipitnya dibuat berlawanan arah. Misalnya lipit yang satu dibuat kekanan dan yang satu lagi dibuat arah ke kiri. Lipit ini juga sama dengan lipit pada bagian dalam atau bagian buruk bahan pada lipit hadap.





 
 7. Rok bertingkat yaitu rok yang dibuat beberapa tingkat. Rok ini ada yang dibuat 2 atau 3 tingkat yang
    diatur panjangnya. Umumnya bentuk rok ini sering dijumpai pada busana anak-anak. Tapi tahun ini rok ini juga sedang trend dipakai oleh orang dewasa dan busana muslim.