Pages

Minggu, 22 Juni 2014

Alat Inovatif Pembunuh Sel Kanker



Ditemukannya alat pembunuh kanker oleh Prof Dr Warsito Purwo Taruno membuat geger dunia medis, tidak hanya di Indonesia bahkan sampai mancanegara. CTECH Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology, Ruko Perumahan Modernland, Tanggerang, Banten, pun kini setiap hari kerja, yakni Senin-Jumat didatangi puluhan pasien kanker yang ingin menyembuhkan diri dari gerogotan penyakit mematikan ini.

Adalah Prof Dr Warsito Purwo Taruno, penemu alat berbasis medan listrik pembunuh kanker ini. Alat ini menggunakan tenaga listrik sekitar 3 volt. 

Warsito bersama puluhan stafnya mengumpulkan data mengenai efek dari ciptaannya terhadap penderita kanker. Kini ia tengah mengumpulkan syarat-syarat, agar alat tersebut mendapatkan clearance dari Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, sehingga penggunaan alat tersebut bisa disejajarkan dengan kemoterapi ataupun radiasi di rumah sakit.

Walaupun belum mendapatkan clearance, Warsito mengaku sudah menjalin kerja sama dengan jaringan rumah sakit di India. Selain tu sejumlah pengusaha dari dalam maupun luar negeri juga sudah mengajukan tawaran untuk mengembangkan alat tersebut, namun belum satu pun yang tawarannya ia terima.

Warsito mengklaim alat bertenaga listrik untuk terapi kanker ciptaannya merupakan satu-satunya alat pembunuh seluruh sel-sel kanker pada tubuh manusia. Daya sembuh alat ini jauh lebih efektif dari kemoterapi dan radiasi yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Ia mengatakan alat yang ia ciptakan memberikan efek samping, yakni sel kanker yang mati di tubuh pengguna alat ciptaannya, akan dikeluarkan melalui sejumlah pembuangan, misalnya fases, urine, keringat, ketombe, kotoran telinga hingga air liur.

Pengguna yang ingin menggunakan alat ini  harus membawa rekam medis dari rumah sakit, tentang kondisi kanker yang diderita. Rekam medis tersebut bisa berupa hasil Computerized Tomography (CT scan), pemanfaatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk melakukan pencitraan diagnosis penyakit pasien, maupun ultrasonography (USG).

Menurut Warsito, data-data tersebut akan diinterpretasikan sejumlah staf di bagian fisika medis, untuk memutuskan jenis alat apa yang cocok digunakan sang penderita kanker. Ctech Labs Edwar Technology, menyediakan sekitar 50 buah alat pembunuh kanker. Ada alat menyerupai celana pendek untuk menyembuhkan kanker rahim, penutup dada untuk kanker payudara, helm untuk kanker otak, selimut untuk kanker darah, hingga masker untuk kanker mulut. 



Alat yang di produksi tersedia dalam berbagai ukuran, yang disesuaikan dengan ukuran tubuh Asia. Namun tetap saja, pengukuran harus dilakukan pada setiap orang, mengukur tubuh spesifik calon pengguna, untuk disesuaikan dengan alat. Jika tidak ada penyesuaian, maka pada hari itu juga ia bisa mengakses alat ciptaan Warsito tersebut. Setelahnya, sang penderita kanker akan diberi pengarahan mengenai berapa lama alat tersebut harus dikenakan.

Alat-alat seharga kira-kira Rp 4 juta itu, akan dipinjamkan selama enam bulan. Menurut Warsito angka tersebut sudah cukup murah, mengingat tarif pengobatan dengan kemoterapi maupun radiasi satu paketnya bisa mencapai ratusan juga. Bagi yang kurang mampu maka akan mendapat keringanan yaitu diberi diskon sampai 70% jika mereka mambawa SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). 

Selama pemakaian alat itu, pasien dilarang untuk mengkonsumsi makanan dengan kadar hormon tinggi, termasuk kerang, udang, cumi-cumi. Pasien juga diminta untuk rutin memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit, lalu melaporkannya ke pihak "Edwar Technology" untuk dipantau perkembangannya, dan melakukan penyesuaian alat bila perlu.

Umumnya setelah enam bulan bisa terlihat hasilnya, walaupun banyak juga yang sebelum enam bulan sudah dinyatakan sembuh total.  Rekor penyembuhan tercepat dialami seorang perempuan berumur sekitar 35 tahun, penyandang penyakit kanker payudara stadium tinggi. Setelah tiga minggu menggunakan alat ciptaanya, perempuan tersebut dinyatakan bebas dari kanker.

sumber : http://www.tribunnews.com/kesehatan/2012/11/20/alat-pembunuh-kanker-diminati-pasien-dari-luar-negeri